Saat ini atau nanti, waktu
akan memberikan jawaban terbaiknya.
Aku selalu percaya bahwa segala hal memiliki waktu. Seperti pelangi
yang terkadang datang lebih dulu sebelum hujan turun, atau justru muncul jauh
setelah hujan sudah berhenti, begitu lama.
Ya, menikah bukan perkara membuat pesta besar-besaran dan
merasakan kebahagiaan di hari itu. Bukan. Tidak pernah sesederhana itu,
menurutku. Menikah bukan hanya tentang menyandang status baru, memiliki teman
tidur, bulan madu. Bukan. Tidak pernah sesederhana itu.
Menikah dengan orang yang kamu anggap tepat, awalnya, bisa
jadi dikemudian hari kamu menyesali keyakinanmu
tersebut. Pernahkah terbayangkan sebelumnya? Setelah menikah orang yang kamu
bilang tampan dan sempurna itu mendengkur saat tidur. Atau yang kamu bilang
paling lembut dan baik hati itu justeru jadi orang yang paling sering menyakiti
hatimu dengan kata-kata “kasar”nya. Siapa yang tau?
Menikah dengannya artinya kamu siap untuk membangun cinta
ketika kamu rasa menyerah atau siap untuk berkali-kali patah hati pada orang
yang sama. Selamanya.
Jika ditanya apakah sudah siap? Jawaban masih sama, selalu;
belum.
Dan, waktulah yang paling bijaksana, tau kapan kesiapan itu
ada.